This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 24 Februari 2013

pengertian interseksi

1. Interseksi Interseksi ( intersection ) dalam Kamus Inggris – Indonesia yang disusun oleh Hasan Shadily, antara lain diartikan sebagai titik potong atau pertemuan ( of two lines ) dapat pula disebut persilangan. Sedangkan istilah section ( seksi ) menurut Kamus Sosiologi yang disusun oleh Soerjono Soekanto antara lain diartikan sebagai suatu golongan etnik dalam masyarakat yang masing – masing adalah seksi. Dari uraian ini maka dapat dirumuskan bahwa interseksi merupakan persilangan atau pertemuan titik potong keanggotaan dari dua suku bangsa atau lebih dalam kelompok – kelompok sosial didalam suatu masyarakat yang majemuk.

pengertian kelompok sosial

Pengertian Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok sosial atau sosial group dapat diartikan sebagai himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka, di mana hubungan tersebut menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.Namun kelompok sosial itu dapat pula mirip dengan dengan situasi massa jika suatu perkumpulan yang berstruktur telah mempunyai anggota cukup banyak, misalnya suatu organisasi massa yang anggotanya satu persatu jarang mengadakan interaksi serba intensif dan yang kadang-kadang saja berkumpul dalam jumlah yang lengkap, sehingga interaksi antara anggotapun terbatas. Untuk membedakan kelompok sosial dengan kelompok-kelompok lainnya, maka ada beberapa persyaratan untuk kelompok sosial, diantaranya sebagai berikut;; 1. setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok 2. adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain 3. suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat , faktor tersebut berupa; kesamaan nasib,kepentingan tujuan, ideologi dan politik 4. memiliki struktur, kaidah, dan mempunyaipola prilaku 5. memiliki sistem an melalui proses

hubungan antar kelompok dalam masyarakat multikultural

pendahuluan Kelompok merupakan inti dari kehidupan dalam masyarakat (Henslin, 2006, halaman 120). Hampir setiap aktivitas individu anggota masyarakat dilakukan dalam kelompok. Bahkan, bagi banyak orang, terputusnya hubungan dengan seluruh jaringan kelompok secara total bermakna sama dengan sebuah hukuman mati. Kita menjadi “diri kita” melalui keanggotaan kita dalam kelompok. Cara berfikir, cara berperasaan, dan cara bertindak yang akhirnya menjadi identitas kepribadian kita, dibentuk melalui kelompok, atau tepatnya berbagai kelompok di mana kita menjadi anggotanya, atau kelompok yang kita jadikan rujukan. Klarifikasi Istilah Kelompok Dalam kajian ini, yang paling pertama kita lakukan adalah mengklarifikasi istilah kelompok. Dalam pengetian sehari-hari (amic view) kita menggunakan istilah kelompok untuk banyak hal yang dalam studi sosiologi belum tentu memenuhi syarat untuk disebut kelompok. Dengan kata lain, dalam konsep sosiologi (ethic view), tidak semua agregasi atau pengumpulan manusia dapat disebut sebagai kelompok. Istilah kelompok pun memiliki makna yang bermacam-macam. Horton dan Hunt paling tidak mengemukakan empat macam pengertian kelompok. Pertama, kelompok sebagai setiap kumpulan manusia secara fisik, misalnya sekelompok orang yang sedang menunggu [bus, lampu hijau traffic light menyala, dibukanya loket, dan sebagainya]. Dalam pengertian demikian, kelompok itu tidak memiliki ikatan kebersamaan apa-apa, kecuali jarak fisik yang dekat. Banyak ahli sosiologi menyebut kumpulan yang demikian sebagai agregasi atau kolektivitas. kriteria Kelompok Robert Biersted seperti dikutip oleh Kamanto Soenarto dalam bukunya Pengantar Sosiologi, mengemukakan tiga kriteria untuk menganalisis kelompok, pertama: (1) ada atau tidaknya kesadaran bahwa mereka memiliki jenis atau karakteristik yang sama, (2) ada atau tidaknya interaksi di antara orang-orang di dalamnya, dan (3) ada atau tidaknya organisasi atau ketentuan-ketentuan formal yang mengatur aktivitas-aktivitas dalam kelompok, misalnya tentang rekruitmen anggota, dan proses-proses yang lainnya. Berdasarkan analisis menggunakan tiga kriteria tersebut dalam masyarakat dikenal beberapa jenis atau macam kelompok, yaitu: (1) asosiasi, (2) kelompok sosial, (3) kelompok kemasyarakatan, dan (4) kelompok statisik. Asosiasi Asosiasi merupakan kelompok yang memenuhi tiga kriteria Biersted tersebut. Suatu asosiasi atau organisasi formal terdiri atas orang-orang yang memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, ada hubungan sosial di antara warga kelompok dan organisasi. Kelompok sosial (Social Groups) Kelompok yang para anggotanya memiliki kesadaran akan kesamaan jenis serta hubungan sosial di antara warganya, tetapi tidak mengenal organisasi, oleh Biersted disebut sebagai kelompok sosial. kelompok kemasyarakatan (Societal Groups) Kelompok kemasyarakatan merupakan kelompok yang berisi orang-orang yang memiliki kesadaran jenis saja, tidak ada hubungan sosial di antara orang-orang tersebut maupun organisasi, disebut sebagai kelompok kemasyarakatan (societal groups). Misalnya kelompok laki-laki, kelompok perempuan. Orang sadar sebagai “sesama laki-laki” atau “sesama perempuan”, namun tidak ada organisasi ataupun komunikasi di antara mereka. Kelompok statistik Bentuk terakhir dari kelompok adalah kategori atau kelompok statistik, yaitu kelompok yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kesamaan jenis (misalnya jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan sebagainya), tetapi tidak memiliki satu pun dari tiga kriteria kelompok menurut Biersted. Sebenarnya kelompok statistik bukanlah “kelompok”, sebab tidak memiliki tiga ciri tersebut. Kelompok statistik hanyalah orang-orang yang memiliki kategori statistik sama, misalnya kelompok umur (0-5 tahun, 6-10 tahun, dst.) yang dipakai dalam data penduduk Biro Pusat Statistik. Dalam kelompok ini sama sekali tidak ada organisasi, tidak ada hubungan antar-anggota, dan tidak ada kesadararan jenis. Macam-macam Kelompok Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, agaknya dapat diambil beberapa poin penting sebagai syarat-syarat suatu pengumpulan manusia dapat disebut sebagai kelompok, yaitu (1) Setiap individu harus merupakan bagian dari kesatuan sosial, (2) terdapat hubungan timbal-balik di antara individu-individu yang tergabung dalam kelompok, (3) adanya faktor-faktor yang sama dan dapat memperat hubungan mereka yang tergabung dalam kelompok, seperti nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, tempat tinggal yang sama, dan sebagainya, (4) memiliki struktur atau kaidah, sehingga memiliki pola yang teratur tentang perilaku, dan (5) bersistem dan berproses.

tipe-tipe kelompok sosial

TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL 1. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial Tipe-tipe kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atau atas dasar berbagai kriteria ukuran. Georg Simmel, mengambil ukuran besar-kecilnya jumlah anggota kelompok, bagaimana individu mempengaruhi kelompoknya serta interaksi sosial dalam kelompok tersebut. Analisis dikembangkan lebih jauh oleh Leopold vonn Wiese dan Howard Becker, ukuran lain yang diambil atas dasar derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial tersebut, kepentingan dan wilayah, klasifikasi atas dasar ukuran derajat organisasi.Diskusi Kelompok 150x150 TIPE TIPE KELOMPOK SOSIAL (dalam MK Sosiologi UM) 2. Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu Seseorang warga masyarakat yang masih bersahaja susunannya, secara relatif menjadi anggota pula dari kelompok-kelompok kecil lain secara terbatas. Kelompok sosial biasanya adalah atas dasar kekerabatan, usia, seks, dan kadang-kadang atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan. Keanggotaan masing-masing kelompok sosial memberikan kedudukan atau prestise tertentu yang sesuai dengan adat istiadat dan lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat. Namun, yang penting adalah bahwa keanggotaan pada kelompok sosial tidak selalu bersifat sukarela. Terdapat derajat tertentu serta arti tertentu bagi individu-individu sehubungan dengan kenggotaan kelompok sosial yang tertentu sehingga bagi individu terdapat dorongan-dorongan tertentu pula sebagai anggota kelompok sosial. Ukuran lain bagi individu adalah bahwa dia merasa lebih tertarik pada kelompok-kelompok sosial yang dekat dengan kehidupan seperti keluarga, kelompok kekerabatan, daripada dengan suatu perusahaan besar atau Negara. Harus diingat pada konsep-konsep dan sikap-sikap individu terhadap kelompok sosial sebagai kenyataan subjektif yang penting untuk memahami gejala kolektivitas. 3. In-Group dan Out-Group Kelompok sosial merupakan tempat di mana individu mengidentifikasikan dirinya sebagai in-groupnya. Apabila kelompok sosial merupakan in-group atau tidak bersifat relatif dan tergantung pada situasi-situasi sosial yang tertentu. Out-group diartikan oleh individu sebagai kelompok yang menjadi lawan in-group-nya. Sikap-sikap in-group pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota-anggota kelompok. Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan ang berwujud antagonism atau antipasti. Perasaan in-group dan out-group dapat merupakan dasar suatu sikap yang dinamakan etnosentrisme. Etnosentrisme yaitu suatu sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Di dalam proses etnosentrisme sering kali digunakan stereotip, yakni gambaran atau anggapan-anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek tertentu. 4. Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group) Menurut Charles Horton Cooley, kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal-mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi. Sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi adalah peleburan individu-individu ke dalam kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok. Dari apa yang dikemukakan Cooley, dua hal yang penting, yaitu dia bermaksud untuk menunjuk pada suatu kelas yang terdiri dari kelompok-kelompok kongkret (keluarga, kelompok permainan, rukun tetangga) dan istilah saling mengenal dimana Cooley terutama menekankan pada sifat hubungan antar individu seperti simpati dan kerja sama yang spontan. Kelompok-kelompok tersebut mempunyai makna sangat penting bagi pembentukan ataupun perwujudan cita-cita sosial individu.

klasifikasi kelompok

KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL A. Definisi Kelompok Sosial 1. Menurut Soerjono Soekanto = Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. 2. Menurut Hendro Puspito = Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama. 3. Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt = Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. 1. Klasifikasi W.G. Summer – identifikasi diri. IN-GROUP Adalah kelompok social dengan mana individu mengidentifikasikan dirinya. Dilihat dari sikapnya, sikap in-group pada umumnya didasarkan pada factor simpati dan selalu memiliki perasaan dekat dengan anggota-anggota kelompok. digunakan pada anggota kelompok yang memiliki persahabatan, kerja sama dan keteraturan. Contoh : Siswa sebuah SMA akan merasa memiliki ikatan dengan sekolahnya hingga ia akan mengatakan “sekolah kami” kepadia siswa sekolah lain ketika mereka berjumpa. OUT-GROUP adalah anggota kelompok lain yang cenderung ditandai rasa kebencian dan permusuhan. Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati.

pengertian paguyuban dan patembayan

Paguyuban adalah sistem hubungan masyarakat yang bukan berdasarkan motif ekonomi. Rukun tetangga, rukun warga, perkumpulan ibu-ibu senam aerobik tingkat RW, klub badminton bapak-bapak, kegiatan karang taruna. Patembayan adalah sistem hubungan masyarakat yang justru berdasarkan motif ekonomi. Perseroan Terbatas adalah salah satu

konsep kelompok sosial

Di dalam kelompok sosial khususnya pada masyarakat multikultural, terdapat beberapa konsep penting yang harus kita pahami terlebih dahulu sebelum kita lebih jauh membahas Bentuk keanekaragaman kelompok sosial. Konsep-konsep ini saling berkaitan sebagai suatu rangkaian yang berkesinambungan. Mulai dari terbentuknya keluarga, kemudian munculnya kerabat, dan selanjutnya lahirlah suatu masyarakat. Kamu mulai tertarik untuk mempelajarinya bukan? Untuk itu mari kita simak bersama pembahasan dalam subpokok bahasan ini. 1. Perkawinan (Marriage) anggota masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggalmu. Tahukah kamu apakah perkawinan itu? Untuk membentuk sebuah keluarga, pasti diawali dengan proses perkawinan. Menurut Koentjaraningrat perkawinan diartikan sebagai saat peralihan dari tingkat hidup remaja ke tingkat hidup berkeluarga. Dalam kebudayaan manusia, perkawinan merupakan pengatur tingkah laku manusia yang berkaitan dengan kehidupan biologisnya. Setelah melangsungkan perkawinan, keluarga baru ini tentu akan menetap pada sebuah rumah atau tempat tinggal bersama. Menurut J.A. Barnes, ada beberapa adat menetap sesudah melangsungkan perkawinan yang berlaku umum pada masyarakat di seluruh dunia. Kendati demikian, adat menetap ini juga menyesuaikan dengan sistem kekerabatan yang berlaku dan dianut oleh suatu kelompok masyarakat yang bersangkutan. Berikut ini akan kita bahas bersama beberapa adat menetap setelah perkawinan. a. Adat Ultrolokal Adat ultrolokal adalah suatu adat yang memberikan kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tinggal di sekitar kediaman kerabat suami atau di sekitar kediaman kerabat istri. Biasanya adat ini digunakan oleh masyarakat yang menganut sistem kekerabatan patrilineal. b. Adat Virilokal Adat virilokal adalah suatu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kerabat suami. Adat ini juga digunakan oleh masyarakat yang menganut sistem kekerabatan patrilineal. c. Adat Uxorilokal Adat uxorilokal adalah suatu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kerabat istri. Adat menetap seperti ini biasanya digunakan oleh masyarakat yang menganut sistem kekerabatan matrilineal. d. Adat Bilokal Adat bilokal adalah suatu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diwajibkan tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kerabat istri pada masa lainnya. e. Adat Neolokal Adat neolokal adalah suatu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri menempati tempat tinggalnya sendiri yang baru, dan tidak mengelompok bersama kerabat suami maupun kerabat istri. f. Adat Avunkulokal Adat avunkulokal adalah suatu adat yang mengharuskansepasang suami istri menetap di sekitar tempat kediaman saudara pria ibu (avunculus) dari suami. g. Adat Natolokal Adat natolokal adalah suatu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, di antara kaum kerabatnya sendiri-sendiri. 2. Keluarga (Family) Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak baik kandung maupun adopsi. Sebagai kelompok primer yang paling penting dalam masyarakat, keluarga terbentuk dari perhubungan laki-laki dan perempuan, di mana perhubungan itu sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anakanaknya. Sebagai kelompok primer, keluarga juga merupakan media sosialisasi yang pertama dan utama bagi seorang anak guna memperkenalkan berbagai nilai dan norma yang ada dalam keluarga dan masyarakatnya. Jadi, dalam bentuk yang murni, keluarga diartikan sebagai satu-kesatuan sosial yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak yang belum dewasa. Satuan ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama di mana saja dalam satuan masyarakat manusia.

pengertian kemasyarakatan menurut para ahli

Linton Masyarakat adalah sekelompok manusia, yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasika dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batAs-batas tertentu. M, J. Heskovits Masyarakat adalah kelompok individu yang mengorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup tertentu. J.L Gillin J.P Gillin Masyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. S.R Steinmentz Masyarakat adalah sebagai kelompok manusia yang terbesar meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan erat dan teratur. Mack Ever Masyarakat adalah suatu sistem dari cara kerja dan prosedur, otoritas dan saling bantu-membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian sosial, sistem pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks dan selalu berubah dari relasi sosial. Jadi, Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan dari semua hubungan dalam hidup bersama denagn tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan lain-lain. Masyarakat dalam arti sempit merupakan sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu. Oleh karena itu dapat disimpulkan. Masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal disuatu daerah yang tertentu dan me

diferensiasi sosial

Diferensiasi Sosial a. Pengertian Diferensiasi Sosial Diferensiasi secara umum adalah proses pembedaan perolehan hak dan kewajiban dalam masyarakat secara horizontal tanpa membedakan status. b. Bentuk Diferensiasi Sosial 1. Berdasarkan Aspek Alamiah (berdasarkan bawaan lahir) Diferensiasi sosial berdasarkan ras. Yaitu suatu bentuk pengelompokkan masyarakat berdasarkan perbedaan pada ciri-ciri fisik yang sama. Misal : - Ciri-ciri fisik Rambut, tinggi dan berat badan, bentuk hidung, bentuk wajah, bentuk dan warna rambut. Berbeda ras berbeda cara mendapatkan hak dan kewajiban. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pembedaan ras berdasarkan warna kulit yang disebut dengan ras superior dan ras inverior. Ras superior, warna kulit putih, yang dianggap memiliki hakikat dan martabat yang lebih tinggi dibandingkan dengan ras inverior, warna kulit berwarna hitam. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya diskriminasi ras di Amerika Serikat atau politik aparte di Afrika Selatan. Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin. Yaitu suatu bentuk pengelompokkan masyarakat dilihat berdasarkan diferensiasi jenis kelamin yang dimiliki seseorang. Misal : Dalam etnis Batak, yang berhak menentukan warisan adalah laki-laki dan sebaliknya dalam etnis Minang Kabau, perempuanlah yang berhak menentukan warisan. Diferensiasi sosial berdasarkan intelektual (kemampua berfikir). Intelektual merupakan suatu kemampuan berfikir seseorang atau faktor gen. Kemampuan berfikir seseorang sangan tergantung pada faktor kelahiran. Hal inilah yang menyebabkan munculnya pembedaan-pembedaan kelas pada sekolah-sekolah tertentu. Diferensiasi sosial berdasarkan umur/usia. Berbeda umur berbeda hak dan kewajiban tergantung pada tingkatan umur seseorang. Tingkatan umur secara umum, yaitu : Balita (< 5 tahun) Anak-anak (5-11 tahun) Remaja (12-18 tahun) Dewasa (> 18 tahun) Hak dan kewajiban seorang anak-anak berbeda dengan hak dan kewajiban seorang remaja dan dewasa. Berdasarkan Aspek Sosial Budaya (manusia membuat sendiri) Diferensiasi sosial berdasarkan agama. Yaitu suatu bentuk pengelompokan masyarakat berdasarkan perbedaan agama yang dianut oleh seseorang. Agama diciptakan manusia berbeda-beda tergantung pada keyakinan masing-masing. Setiap agama berbeda hak dan kewajibannya. Tetapi tujuannya satu yaitu surga. Misal : - Agama Islam diwajibkan sholat 5 waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, zakat, serta menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Diferensiasi sosial berdasarkan profesi (kelompok pekerjaan). Yaitu suatu bentuk pengelompokan masyarakat dilihat berdasarkan diferensiasi profesi/pekerjaan yang ditekuni oleh seseorang sesuai dengan keahlian dan keterampilan tergantung pada jenis, tujuan dan tanggung jawab pekerjaan masing-masing. Misal : - Seorang guru berbeda hak dan kewajibannya dengan seorang dokter. Diferensiasi sosial berdasarkan suku bangsa (etnis). Yaitu suatu bentuk pengelompokan masyarakat dilihat berdasarkan diferensiasi suku yang dimiliki seseorang yang didasarkan pada asal usul, budaya, adat istiadat, atau kebiasaan yang sama. Misal : Suku Batak, Jawa, Nias, Minangkabau, dll. Berbeda suku berbeda hak dan kewajiban tergantung pada adapt istiadat dan kebiasaan masing-masing suku. Contoh : - upacara kematian. - upacara perkawinan. Diferensiasi sosial berdasarkan klan/marga/farm. Yaitu suatu bentuk pengelompokan masyarakat berdasarkan perbedaan diferensiasi sosial latar belakang kekerabatan seseorang yang terdiri atas satu nenek moyang dilihat melalui garis keturunan yang sama (kesatuan geneologis). Misal : Batak, nias, Minangkabau, Ambon. Berbeda klan/marga, berbeda hak dan kewajiban tergantung pada ketentuan klannya masing-masing.

jenis kelompok sosial menurut robert bierstedt

Menurut Robert Bierstedt, terdapat bermacam-macam jenis kelompok sosial, yaitu: a. Kelompok sosial yang teratur, terdiri atas: 1. In group dan out group In-group berdasarkan pada faktor simpati serta kedekatannya dengan anggota kelompoknya. Adapun out-group adalah kelompok yang berada di luar kelompok dirinya. 2. Kelompok primer dan sekunder Kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggota-anggotanya memiliki hubungan dekat, personal, dan langgeng. Contohnya; keluarga. Adapun kelompok sekunder adalah kelompok besar, bersifat sementara, mempunyai tujuan tertentu, bersifat impersonal dan tidak langgeng. Sebagai contoh; Tim kesebelasan sepak bola. Low-Key Social Group and Fitness Group 3. Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesselschaft) Paguyuban adalah bentuk salah satu bentuk kelompok sosial di mana anggota-anggotanya hidup bersama dan terikat hubungan batin murni serta bersifat alamiah dan kekal. Misalnya: kerabat, keluarga serta RT (Rukun Tetangga). Adapun patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek. Sebagai contoh ; interaksi melalui internet. 4. Formal group dan in-formal group. Formal group merupakan kelompok yang memiliki peraturan yang tegas dan sengaja dibuat oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan yang terjadi antar sesamanya. Misalnya : Negara, birokrasi atau perusahaan. Adapun informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur yang pasti, terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang sehingga terjadi pertemuan kepentingan dan pengalaman. Sebagai contoh : Ikatan kelompok terdekat atau perkawanan (KLIK). b. Kelompok sosial yang tidak teratur, terdiri atas : 1. Kerumunan (crowd) yaitu individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada waktu yang bersamaan. 2. Publik yaitu orang-orang yang berkumpul dan mempunyai kesamaan kepentingan Demikianlah tulisan singkat mengenai macam-macam kelompok sosial menurut Robert Bierstedt. Semoga bermanfaat untuk menjadi sumber rujuka

sifat-sifat masyarakat multikultural

Sifat-sifat masyarakat multikultural 1. Terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok sub kebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain. 2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplementer. 3. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar. 4. Secara relatif sering mengalami konflik diantara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. 5. Secara relatif tumbuh integrasi sosial diatas paksaan dan saling ketergantungan di bidang ekonomi. 6. Adanya dominasi politik oleh satu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.

pengertian pluralisme

pengertian pluralisme Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi. Pluralisme adalah dapat dikatakan salah satu ciri khas masyarakat modern dan kelompok sosial yang paling penting, dan mungkin merupakan pengemudi utama kemajuan dalam ilmu pengetahuan, masyarakat dan perkembangan ekonomi.

solidaritas mekanik dan organik

Solidaritas Mekanis dan Solidaritas Organis (Emile Durkheim) June 13th, 2011 | Author: purwitososiologi Solidaritas Mekanis dan Organis Perubahan dalam pembagian kerja kerja memiliki implikasi yang sangat besar bagi struktur masyarakat. Durkheim sangan tertarik dengan perubahan cara di mana solidaritas sosial terbentuk, dengan kata lain, perubahan cara-cara masyarakat bertahan dan bagaimana anggotanya melihat diri mereka sebagai suatu bagian yang utuh. Indikator pokok yang penting solidaritas yaitu: 1. Ruang lingkup dan kerasnya hubungan yang bersifat represif atau menekan. 2. Hukum itu didefinisikan bahwa penyimpangan dianggap sesuatu yang jahat dan mengancam kesadaran kolektif. 3. Memiliki aturan sosial atau kesepakatan bersama. Untuk menjelaskannya, Durkheim membagi dua tipe solidaritas yaitu solidaritas mekanis dan solidaritas organis. Solidaritas mekanis didasarkan pada suatu tingkatan homogenitas tinggi dalam kepercayaan, sentimen, pekerjaan, dan lain-lain. Masyarakat yang ditandai oleh solidaritas mekanis menjadi satu dan padu karena orang adalah generalis. Ikatan dalam masyarakat seperti ini terjadi karena mereka terlibat dalam aktifitas yang sama dan memiliki tanggung jawab yang sama. Durkheim berpendapat bahwa masyarakat primitif memiliki kesadaran kolektif yang lebih kuat, yaitu pemahan, norma dan kepercayaan bersama. Peningkatan pembagian kerja menyebabkan menyusutnya kesadaran kolektif. Kesadaran kolektif kurang signifikan dalam masyarakat yang ditopang oleh solidaritas organis daripada masyarakat yang ditopang oleh solidaritas mekanis. Masyarakat modern lebih mungkin bertahan bersama dengan pembagian kerja dan membutuhkan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh orang lain daripada bertahan dengan kesadaran kolektif bersama dan kuat. Oleh karena itu, meskipun masyarakat organis memiliki kesadaran kolektif, namun masyarakat tersebut adalah bentuk yang lemah yang tidak memungkinkan terjadinya perbedaan individual. Di dalam masyarakat yang dibentuk oleh solidaritas mekanis, kesadaran kolekrif melingkupi seluruh masyarakat anggotanya, dia sangat diyakini, sangat rigid, dan isinya sangat bersifat religius. Sementara dalam masyarakat yang memilki solidaritas organis, kesadaran kolektifnya dibatasi pada sebagian kelompok, tidak dirasakan terlalu mengikat, kurang rigid dan isinya adalah kepentingan individu yang lebih tinggi daripada pedoman moral. Ada beberapa contoh dalam masyarakat tentang solidaritas mekanis dan organis. Yaitu pada masyarakat yang memiliki pola pembagian kerja yang sedikit, seperti pada masyarakat desa. Masyarakat desa memiliki homogenitas pekerjaan yang tinggi misalnya sebagai petani. Dengan kesamaan yang dimiliki oleh masyarakat desa, dengan kesamaan itu membuat kesadaran kolektif antara individu di dalam masyarakat itu sangat tinggi. Masyarakat desa juga homogenitas dalam kepercayaan sangat tinggi, dibandingkan masyarakat kota. Kesamaan-kesamaan itulah yang mepersatukan masyarakat desa.

pengertian kerumunan

Kerumunan adalah kumpulan orang yang tidak teratur, terjadi secara spontan. Kerumunan merupakan suatu kelompok sosial bersifat sementara. Kerumunan segera berakhir, setelah orang-orang bubar. Ukuran utama adanya kerumunan, yaitu kehadiran orang-orang secara fisik. Kerumunan tersebut tidak terorganisasikan. Ia dapat mempunyai pimpinan dan tidak mempunyai sistem pembagian kerja. Identitas sosial seseorang biasanya tenggelam kalau orang yang bersangkutan ikut serta dalam kerumunan.

pengertian konsolidasi

2. Konsolidasi Konsolidasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartika sebagai perbuataan ( hal, dan sebagainya ) memperteguh atau memperkuat ( perhubungan, persatuan, dan sebagainya). Berdasarkan pengertian tersebut maka konsolidasi diartikan sebagai penguatan atau peneguhan keanggotaan anggota – anggota masyarakat dalam kelompok – kelompok sosial melaui tumpah – tindih keanggotaan.

Selasa, 05 Februari 2013

klasifikasi tiipe-tipe kelompok sosial

1. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial Menurut Soerjono Soekanto dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu: a. Berdasarkan besar kecilnya anggota kelompok Menurut George Simmel, besar kecilnya jumlah anggota kelompok akan memengaruhi kelompok dan pola interaksi sosial dalam kelompok tersebut. Dalam penelitiannya, Simmel memulai dari satu orang sebagai perhatian hubungan sosial yang dinamakan monad. Kemudian monad dikembangkan menjadi dua orang atau diad, dan tiga orang atau triad, dan kelompok-kelompok kecil lainnya. Hasilnya semakin banyak jumlah anggota kelompoknya, pola interaksinya juga berbeda. b. Berdasarkan derajat interaksi dalam kelompok Derajat interaksi ini juga dapat dilihat pada beberapa kelompok sosial yang berbeda. Kelompok sosial seperti keluarga, rukun tetangga, masyarakat desa, akan mempunyai kelompok yang anggotanya saling mengenal dengan baik (face-to-face groupings). Hal ini berbeda dengan kelompok sosial seperti masyarakat kota, perusahaan, atau negara, di mana anggota-anggotanya tidak mempunyai hubungan erat. c. Berdasarkan kepentingan dan wilayah Sebuah masyarakat setempat (community) merupakan suatu kelompok sosial atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu. Sedangkan asosiasi (association) adalah sebuah kelompok sosial yang dibentuk untuk memenuhi kepentingan tertentu. d. Berdasarkan kelangsungan kepentingan Adanya kepentingan bersama merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terbentuknya sebuah kelompok sosial. Suatu kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang keberadaannya hanya sebentar karena kepentingannya juga tidak berlangsung lama. Namun, sebuah asosiasi mempunyai kepentingan yang tetap. e. Berdasarkan derajat organisasi Kelompok sosial terdiri atas kelompok-kelompok sosial yang terorganisasi dengan rapi seperti negara, TNI, perusahaan dan sebagainya. Namun, ada kelompok sosial yang hampir tidak terorganisasi dengan baik, seperti kerumunan. Secara umum tipe-tipe kelompok sosial adalah sebagai berikut.

arti dan proses terbentuknya kelompok

PEMBAHASAN A. Definisi dan Ciri-Ciri Kelompok Sosial 1. Definisi Kelompok Sosial Kelompok sosial mengandung pengertian suatu kumpulan dari individu-individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama. Berikut ini adalah engertian kelompok sosial dari beberapa ahli. a. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. b. Menurut George Homans, kelompok adalah kumpulan individdu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik. c. Menurut Soerjono Soekanto, kelompok adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Suatu himpunan manusia dikatakan kelompok sosial apabila memenuhi persyaratan berikut ini : ü Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia bagian dari kelompok tersebut. ü Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada kesungguhan para anggotanya dalam melaksanakan perannya. ü Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya. ü Memiliki kepentingan bersama. ü Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggotanya. 2. Ciri-ciri Kelompok Sosial Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut : ü Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain. Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial yang lain, misalnya kelompok formal dengan informal. ü Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu. Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran masing masing, baik itu secara tertulis atau secaratidak tertulis ü Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya. Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada norma, hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok sosialnya. ü Memiliki kepentingan bersama Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatarbelakangi yang salah satunya adalah kesamaan kepentingan, sehingga diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut dapat diusahakan secarabersama-sama. ü Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya. Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial. Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat menyampaikan ide/ gasannya demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial tersebut. Maka kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu k

Sabtu, 26 Januari 2013

KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL 1. Kelompok Sosial Pengertian Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan dan tujuan yang sama, serta mempunyai kesadaran diri sebagai anggota kelompok yang diakui pihak luar. Definisi Kelompok Sosial Menurut Joseph S.Roucek & Roland S. Warren Kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya/orang lain secara keseluruhan. Menurut Goodman Kelompok sosial adalah dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan identitas dan berinteraksi satu sama lain secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama. Proses terbentuknya kelompok sosial Terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup dengan orang lain untuk hidup bersama. Ada dua hasrat pokok yang dimiliki manusia sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok yaitu : - Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya. - Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya. Secara kodrati manusia dalam hidup harus bermasyarakat. Manusia yang hidup sendiri dianggap tidak wajar, bahkan mungkin bisa sakit jiwa atau mati. Syarat Kelompok Sosial - Tiap anggota harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan. - Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. - Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan mereka bertambah erat. - Berstruktur, berkaidah dan punya pola perilaku - Bersistem dan berproses. Ciri-ciri dasar kelompok sosial - Terdiri atas dua orang atau terus bertambah - Terdapat komunikasi dan interaksi - Ada minat dan kepentingan bersama - Ada motif yang sama dari anggota untuk membentuk kelompok - Ada kecakapan yang berbeda-beda dari anggota kelompok - Punya stuktur yang tegas - Ada kaidah-kaidah yang mengatur - Tiap anggota merasa dirinya bagian dari kelompoknya. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial Bergabung dalam kelompok biasa merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau secara kebetulan.misalnya ada orang yang terlahir dalam keluarga kaya atau miskin, itu merupakan suatu kebetulan. Namun bergabung dalam suatu kelompok sosial ada juga yang merupakan pilihan. Ada dua faktor yang mengarahkan pada pilihan yaitu - Kedekatan Semakin dekat jarak geografis antara dua orang,semakin memungkinkan untuk saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi.Kedekatan fisik meningkatkan peluang untuk berinteraksi. - Kesamaan Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, tingkat intelegensi,atau karakter-karakter lainnya. Faktor- Faktor yang mendorong mantapnya suatu kelompok sosial adalah : - Interaksi antara orang-orang yang ada dalam suatu kelompok - Ikatan emosional - Tujuan atau kepentingan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan - Kepeminpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan - Norma yang diakui oleh mereka yang terlibat didalamnya. Macam-Macam Kelompok Sosial 1. Berdasarkan besar/kecilnya jumlah anggota dalam kelompok Contoh kelompok kecil adalah keluarga, kelompok yang lebih besar misalnya RT, RW, Banjar, negara. 2. Berdasarkan Interaksi erat/tidaknya hubungan dalam kelompok. Dibedakan menjadi paguyuban dan patembayan. Ada 3 tipe paguyuban : v Paguyuban karena adanya ikatan darah v Paguyuban karena kedekatan tempat tinggal/tempat bekerja v Paguyuban karena pola pikir,pandangan,keahlian/pekerjaan 3. Berdasarkan proses terbentuknya Ada kelompok nyata,dan kelompok semu. 4. Berdasarkan kepentingan dan wilayah 5. Berdasarkan kelangsungan kepentingan 6. Berdasarkan derajat organisasi. Kelompok sosial terdiri atas kelompok sosial yang terorganisasi dengan rapi seperti negara, TNI,perusahaan. Namun ada kelompok sosial yang tidak terorganisasi dengan baik seperti kerumunan massa. Kelompok sosial dipandang dari sudut individu Pada masyarakat yang kompleks, biasanya setiap manusia tidak hanya mempunyai satu kelompok sosial dimana ia menjadi anggotanya. Namun ia juga menjadi anggota beberapa kelompok sosial sekaligus.Terbentuknya kelompok-kelompok sosial ini biasanya didasari oleh kekerabatan,usia,jenis kelamin,pekerjaan atau kedudukan.Keanggotaan setiap kelompok sosial tersebut akan memberikan kedudukan dan prestise tertentu. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak stabilnya suatu kelompok sosial 1. Adanya konflik antar anggota kelompok. 2. Tidak adanya koordinasi yang baik dari pemimpin kelompok. 3. Adanya kepentingan yang tidak seimbang. 4. Adanya rebutan kekuasaan dari anggota kelompok. 5. Perbedaan paham tentang cara pencapaian tujuan.

Sabtu, 19 Januari 2013

STRUKTUR SOSIAL


STRUKTUR SOSIAL

1. Pengertian struktur sosial
Struktur sosial berasal dari kata structum yang berarti menyusun, membangun untuk sebuah gedung dan lebih umum dipakai istilah konstruksi yang berari kerangka. Kata konstruksi memang tidak lazim untuk bangunan masyarakat, sebagai istilah ilmiah dipakai kata struktur sosial.
Pengertian struktur sosial menurut pendapat para ahli.
- Soerjono Soekanto: struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial.
- E. R. Lanch: cita-cita tentang distribusi kekuasaan diantara individu dan kelompok sosial.
- Raymond Flirth: pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga di mana orang banyak tersebut ambil bagian.
Dari definisi tersebut diatas disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku di dalam masyarakat
2. Ciri-ciri struktur social
1. Ciri-ciri struktur sosial secara umum:
a. Bersifat abstrak, artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sosial disini merupakan hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai yang terendah, berfungsi sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
b. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal, struktur sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Sedangkan pada struktur sosial yang memiliki dimensi harizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki karakter sama.
c. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat, artinya proses sosial yang terjadi dalam suatu struktur sosial termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.
d. Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat, artinya struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.
e. Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah, struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian, yaitu dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan perkembangan, serta dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkesinambungan, sebelum terancam proses ketidakpuasan dalam tubuh masyarakat. Pada ciri yang kelima ini dalam sosiologi sering digunakan untuk melukiskan keteraturan sosial atau keteraturan elemen-elemen dalam kehidupan masyarakat.
2. Tiga bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur sosial
Berikut ini adalah tiga bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur sosial dan budayanya seperti yang dikemukukan oleh Selo Soermardjan
a. Masyarakat sederhana, ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat sederhana adalah sebagai berikut:
1) Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat.
2) Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun.
3) Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan gaib.
4) Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan.
5) Hukum yang berlaku tidak tertulis.
6) Sebagain besar produksi hanya untuk keperluan keluarga sendiri atau untuk pasaran dalam skala kecil.
7) Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan secara gotong royong.
b. Masyarakata madya, ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat madya adalah sebagai berikut:
1) Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat sudah mengendor.
2) Adat istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh luar.
3) Timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir sehingga kepercayaan-kepercayaan pada kekuasaan kekuatan gaib baru timbul apabila orang mulai kehabisan akal untuk menanggulangi suatu masalah.
4) Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutan.
5) Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis.
6) Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensiasi dalam struktur masyarakat.
7) Gotong royong hanya untuk keperluan di kalangan tetangga dan kerabat, sedangkan kegiatam ekonomi dilakukan atas dasar uang.
c. Masyarakat modern, ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat modern adalah sbegaia berikut ini:
1) Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.
2) Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi.
3) Kepercayaan terhadap ilmu kengatahuan dan teknologi sangat kuat.
4) Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.
5) Tingkat pendidikan formal tinggi.
6) Hukum yang berlaku sudah hukum tertulis.
7) Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat pembayaran lain.